Hari-hari Khusus Pertunjukan Kesenian Dongkrek

Kesenian Dongkrek bersifat sakral
Kesenian Dongkrek bersifat sakral

1. Kesenian Dongkrek yang bersifat sakral

Kesenian yang digunakan sebagai upacara ritual tolak bala. Kesenian Dongkrek ini hanya dipentaskan satu kali dalam setahun, dengan acara arak-arakah yang melibatkan seluruh masyarakat desa Mejayan. Saggar kesenian Dongkrek yang masih mempertahankan pakem atau keaslian seni Dongkrek tanpa adanya perubahan adalah sanggar Dongkrek “Krido Sakti” pimpinan Walgito .

Kesenian Dongkrek bersifat kreasi seni kreatif
Kesenian Dongkrek bersifat kreasi seni kreatif

2. Kesenian Dongkrek yang bersifat kreasi seni (kreatif) 

Bermakna sebagai kesenian yang tidak sakral, tidak ada kemenyan, dan tidak terdapat persyaratan dari keturunan palang Ngabehi Lho Prawirodipoero “Palang Mejayan”, dipertunjukkan dengan diringan musik yang lebih ramai. Dongkrek ini masih ada tradisi arak-arakannya dan melibatkan masyarakat untuk ikut bergabung  menari. Namun demikian Dongkrek ini ada unsur bisnisnya karena bisa diundang untuk melakukan pertunjukan kesenian Dongkrek dengan mendapatkan upah.


Hari-hari Khusus Pertunjukan Kesenian Dongkrek
Kesenian Dongkrek bersifat sebagai seni tidak sakral

3. Kesenian Dongkrek yang bersifat sebagai seni pertunjukan tidak sakral

Dalam Pertunjukan tidak ada kemenyan, tidak melibatkan masyarakat untuk menari, tidak ada arak-arakan, tidak keliling kampung, dan tidak ada persyaratan dari keturunan “Palang Mejayan”, dengan iringan musik yang lebih banyak dan dipertunjukan di studio atau panggung. Namun demikian Dongkrek ini masih memiliki folosofi yang sama yaitu “kajahatan akan kalah dengan kebajikan”. Dongkrek ini dikembangkan di sekolah-sekolah seperti di Sanggar seni “Bising” SMAN 01 Geger.

0 Response to "Hari-hari Khusus Pertunjukan Kesenian Dongkrek"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...