Politisasi Kesenian Ledhek Kethek (Topeng Monyet) Perspektif Kemanusiaan
15:21
2 Comments
Kemajuan
yang pesat dalam segala bidang di zaman sekarang ini menimbulkan banyaknya
tantangan dan kriteria untuk mendapat pekerjaan sehingga banyak orang dari
latarbelakang kurang mampu dan berpendidikan rendah mulai mencari pekerjaan
baru demi memenuhi tuntutan hidup keluarga.
Salah satunya profesi sebagai
pawang topeng monyet, yang kini bisa ditemui disekitar lampu merah atau
walaupun sudah jarang masih ada juga yang berkeliling dari satu tempat ke
tempat lainnya.
kesenian topeng monyet atau ledhek kethek |
Banyak
dari masyarakat yang mengatakan bahwa hiburan tradisional ini sekarang hanya
dijadikan kedok untuk mengemis, seperti yang diungkapkan salah satu advokasi
dari kelompok pecinta hewan JAAN (Jakarta Animal Aid Network).
Namun
tetap saja anggapan tersebut tidak terlalu digubris oleh para pawang dan
pelatih topeng monyet ini, karena menurut mereka selama sistem untuk mencari
pekerjaan masih sulit bagi golongan – golongan mereka, dan juga sistem
pendidikan yang masih mahal sehingga terkadang membuat mereka banyak yang tidak
melanjutkan pendidikannya maka profesi ini akan masih sangat diminati.
Baca Juga : Kesenian Kuda Lumping (Jatilan) Perspektif Agama
Baca Juga : Kesenian Kuda Lumping (Jatilan) Perspektif Agama
Pelatihan
Topeng Monyet
Pelatihan
topeng monyet biasanya dilakukan ketika monyet berusia 2,5 - 3 tahun setelah
dilahirkan. Mereka dipisahkan dari induknya untuk kemudian dibawa untuk dilatih
agar bisa cakap dalam melakukan atraksi pementasan. Dari sinilah kemudian
banyak memunculkan aksi protes ketidaksenangan atas hiburan ini.
faktor
pelatihanlah yang sering dijadikan sebagai landasannya karena menurut mereka
dalam pelatihan, monyet – monyet tersebut sering mendapatkan siksaan. Ya
walaupun juga ada beberapa yang melatih dengan profesional dan baik, dan jika
dalam pelatihan tersebut monyet masih sulit untuk bisa beradaptasi, monyet
tersebut akan langsung dikembalikan ke habitatnya.
Bentuk latihan topeng monyet yang tidak baik |
Gambar diatas
merupakan salah satu contoh bentuk pelatihan yang tidak baik dan mengandung
kekerasan, biasanya dalam pelatihan monyet diikat leher, dan kedua tangannya
serta digantung dengan keadaan terbalik. Memukul monyet sewaktu dilatih agar
bisa berdiri tegak, bahkan tidak jarang sampai ada yang menendang monyet
tersebut jika sulit dilatihnya.
Atraksi yang dimaikan Topeng Monyet |
Sang
pawang ataupun pelatih biasanya melatih monyet - monyet mereka selama kurang
lebih 6 sampai 8 bulan hingga ia dapat melakukan atraksi yang diinginkan.
Lazimnya atraksi yang sering dibawakan, yaitu naik motor - motoran, menarik
gerobak, membawa payung, atau menari mengikuti irama gendang dan gamelan kecil.
Pawang maupun pelatih mengendalikan monyet dengan seutas rantai yang dililitkan
di leher monyet.
So,
bagaimanakah menurut anda?
miris melihat hewan sebagai makhluk diperlakukan seperti itu..
ReplyDeleteYuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
ReplyDeleteDalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
Yang Ada :
TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
Sekedar Nonton Bola ,
Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
Website Online 24Jam/Setiap Hariny