Narsisme Dalam Diri Manusia
23:00
Add Comment
Narsisme Dalam Diri Manusia
Narsisme Dalam Diri Manusia |
Mengapa
kita ada didunia ini?
Kita ada
didunia untuk belajar dua hal : belajar mengurangi sifat ego dan belajar
mencintai. Tampaknya kata itu cukup sederhana, namun butuh waktu lama dan kerja
keras dalam menjalankannya.
Semakin kita
mampu mengendalikan ego, kita semakin tidak mementingkan diri sendiri. Dan
semakin mampu mencintai orang lain maka semakin dekatlah kita kepada sang
pencipta.
Sesungguhnya
inti dari pengembangan jati diri kemanusiaan adalah hilangnya sifat narsisme
(membanggakan diri) dan egoitisme (mementingkan diri sendiri).
Manusia
sejak lahir didunia memulai kehidupannya sebagai narsisme murni. Bagi seorang
bayi yang baru lahir semua adalah tentang “aku”, semua “aku” dan jika tidak “aku”
maka harus “aku”.
Saat bayi
tumbuh dewasa, bibit-bibit sifat “aku” semakin bertambah efektif. Sayang, semua
ini dianggap hal lumrah sebagai perkembangan manusia yang normal dan alami.
Bagi masyarakat
saat ini atau bahkan diri kita sendiri nomor satu bukanlah tuhan. Nomor satu
adalah ego (mementingkan diri sendiri). Kita selalu dibisiki ego jika hasrat
dan kebutuhan adalah nomor satu. Tidak heran jika di era modern saat ini banyak
kasus perceraian dan banyak kejahatan yang dilakukan berbagai kalangan mulai
dari politisi, para banking dan kelas bawah.
Narsisme
tumbuh pada jiwa Pramanusia. Munculnya seiring dengan tumbuhnya nalar
dan intelegensi. Narsisme berkembang tanpa cinta dan kasih sayang. Sehingga membuat
hati semakin tertutup, tidak bisa mencintai dan berempati kepada orang lain. Bagi
sufi orang ini belumlah menjadi manusia seutuhnya, tidak peduli seberapa
pandainya dia.
0 Response to "Narsisme Dalam Diri Manusia"
Post a Comment