Berkah Percakapan Dalam Melawan Sikap Narsisme dan Ego


Berkah Dalam Percakapan
Berkah Percakapan Dalam Melawan Sikap Narsisme dan Ego
Berkah Percakapan Dalam Melawan Sikap Narsisme dan Ego

Banyak percakapan dengan orang lain yang tidak memberi manfaat apa-apa. Sebagian orang tidak menyimak perkataan orang lain saat berbicara. Sungguh, sebenarnya kita mampu membuat sebuah percakapan yang mengandung nilai kemanfaatan. Percakapan yang baik membutuhkan kemampuan mendengar dan menyimak yang baik. Tanpa itu diam merenung lebih baik daripada bercakap-cakap tanpa makna.
Dalam sebuah percakapan, seringkali kepala kita dipenuhi pikiran sendiri tanpa mau untuk menyimak pendapat dan pembicaraan orang lain. Ketika mengobrol kita hanya menunggu orang lain selesai bicara agar selanjutnya kita bisa mengungkapkan apa yang ada difikiran kita. Akibatnya sama sekali tidak terjalin hubungan batin dalam percakapan semacam itu.
Percakapan palsu seperti itulah ibarat seperti dua orang yang melakukan monolog dan tampil diatas panggung. Orang pertama terus bermonolog, sementara orang kedua sibuk melatih dialognya sendiri. Hasilnya kedua monolog itu tidak akan pernah nyambung.
Baiknya, kita dapat lebih belajar menyediakan waktu untuk mendengarkan. Coba tanyakan pada diri sendiri,"adakah hubungan batin yanh berlangsung disini? bagaimana hatiku mampu merasakan apa yang dikatakan? dapatkah hatiku terhubung dengan orang lain?", begitulah seharusnya yang kita lakukan.
Murid Syech Ragib Frager pernah mengomentari burunya percakapan di Amerika Serikat. Berbeda dengan di Jepang, disana penduduknya tidak akan memotong kalimat pembicaraan orang lain. Setidaknya lawan bicara akan mengambil dua hingga lima embusan nafas sebelum menanggapi lawan bicara. Dengan seperti itu kita sebagai pembicara benar-benar memberikan sebuah perasaan dan kesempatan mendengar dengan lebih baik.
Untuk berkomunikasi dengan baik, dibutuhkan kerja keras dan kesabaran. Salah satu elemen penting dan mendasar dalam komunikasi yaitu sikap sadar dan tidak membiarkan pikiran menghalangi. Selainitu jangan biarkan percakapan kita dibelenggu oleh pikiran dan opini kita sendiri, sehingga tidak mau mendengarkan orang lain. Bukannya melarang untuk berpendapat. Namun jangan terlalu bernafsu untuk membuat opini dan memaksakannya kepada orang lain. Maka dari itu kita membutuhkan dual hal penting yaitu perasaan dan fikiran:kita butuh kepala dan hati.



0 Response to "Berkah Percakapan Dalam Melawan Sikap Narsisme dan Ego"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...