KETIKA TAAT DAN MELANGGAR SAMA-SAMA BAIK


KETIKA TAAT DAN MELANGGAR SAMA-SAMA BAIK

KETIKA TAAT DAN MELANGGAR SAMA-SAMA BAIK
KETIKA TAAT DAN MELANGGAR SAMA-SAMA BAIK


Pernahkah anda menjalankan sebuah aturan dan kewajiban? Bagaimana rasanya?

Dan apakah anda pernah melanggar sebuah aturan dan kewajiban? Bagaimana rasanya?

Dalam kamus istilah bahasa Indonesia, orang yang menjalankan sebuah aturan dan kewajiban adalah orang yang taat. Sedangkan yang melanggar aturan dan kewajiban adalah orang yang tidak taat, betul?

Namun pernahkah anda renungkan sejenak, jika didalam sebuah ketaatan atau sebaliknya terdapat sebuah pelajaran yang luar biasa. Jika hal itu kita fikirkan dengan akal yang sehat tanpa ada bisikan dari nafsu.

Apakah anda tahu, apakah hal itu? Hmm, apakah jika kita taat mendapat pujian dan jika tidak taat kita mendapat cacian?

Itu betul, namun poin penting nya bukan terletak pada pujian atau tidak. Coba anda renungkan sejenak, apa yang anda rasakan jika anda taat dalam sebuah aturan dan kewajiban. Apakah hati anda merasa tenang?

Ya, betul sekali. Memang ketika kita taat menjalankan hal tersebut kita akan merasa tenang dalam hati, dan tidak ada kecemasan dalam diri. Sehingga dalam melakukan berbagai hal kita selalu berfikir positif dan tanpa ada rasa ragu sedikitpun. Alhasil semua pekerjaan dan kegiatan kita dapat terselesaikan dengan baik.

Betulkah demikian? Hayo coba direnungkan lagi dengan akal tanpa campurtangan nafsu.

Berbeda dengan orang yang tidak taat aturan dan kewajiban. Pernahkah anda melakukan itu? Sering, reailita membuktikan kecenderungan manusia melanggar apa yang sudah menjadi aturan umum yang berlaku. Kembai lagi ke topik pembahasan, bagaimana rasanya? Coba kita renungkan?

Ya, ketika melanggar sebuah aturan kita akan merasa ada sebuah perasaan resah ketika hendak menjalankan kegiatan sehari-hari. Muncul banyangan tentang kesalahan yang telah kita perbuat. Tergantung bagaimana kita menyikapi itu. Jika akal yang bermain pasti kita akan menerima semua kesalahan yang telah kita perbuat. Namun jika nafsu yang bermain, maka kambing hitam akan selalu kita cari dari kesalahan yang kita perbuat. Betul? Mungkin tidak juga.

Sebetulnya jika kita mencermati dengan betul kedua hal tersebut, maka kita kan menemukan sebuah pelajaran yang sangat luar biasa. Ini saya temukan setelah sekian lama saya menjadi orang bodoh.

Ternyata jika kita berada di fase dimana kita menjadi seseorang yang taat kita akan selalu merasa tenang dalam menjalankan semua kegiatan,. Namun hal tak terduga muncul, kadangkala akibat kepatuhan kita merasa orang yang tidak taat itu salah dan patut kita sindir dan cemooh. Inilah sifat yang pasti muncul dalam diri orang yang baru bisa taat. Betul? Mungkin tidak.

Berbeda ketika kita dalam kondisi melanggar aturan. Semua hal yang kita lakukan akan terasa berat dan ragu-ragu. Entah mengapa bisa begitu, namun memang itulah kenyataanya. Semangat dalam menjalankan kegiatan lain berkurang. Akhirnya banyak aktifitas yang tertunda. Semua terasa kacau, hingga kita benar-benar menemukan motifasi lain untuk mengubah momen tersebut. Betul? Mungkin tidak.

Dari dua keadaan tersebut coba saya praktekkan. Saya coba taat aturan dan sesekali melanggarnya, ternyata saya menemukan sebuah hal yang luar biasa. Apa itu? Coba samakah dengan yang anda fikirkan?

Ternyata orang yang melanggar itu tidak selamanya melanggar. Ada situasi dimana memang dia belum bisa melaksanakan ketaatan tersebut, sehingga alangkah baiknya jika kita tidak mudah menyindir, mengolok dan mencaci orang yang belum bisa taat. Memang terkadang dalam diri itu muncul sebuah momen dimana kita semangat untuk melakukan segala hal, pun sebaliknya. Ini saya dapatkan dari sikap melanggar.

Selaras dengan sikap melanggar, disaat kita melakukan sebuah ketaatan. Pastinya kita akan merasa senang dan terkadang sedikit menyindir, mencela orang yang tidak taat. Kita merasa berbesar diri, betulkah? Mungkin tidak

Disinalah peran sikap ketika kita melanggar aturan, sehingga ketika kita taat kita tidak mudah merendahkan orang lain. Kenapa? Karena kita juga pernah melakukan hal yang sama. Berkah dari ketaatan dan pelanggaran yang kita lakukan jika disikapi dengan akal yang sehat tanpa campur tangan nafsu maka akan membuahkan sebuah pelajaran yang sangat luar biasa.

Semoga kita semua khususnya pembaca, selalu teringat bahwa semua kebaikan yang kita lakukan bukan murni dari kita. Namun semua berasal dari tuhan. Dan jika kita melakukan pelanggaran, semoga kita paham, bahwa kita harus banyak memperbaiki kesalahan kita. Tentunya dengan akal yang sehat tanpa ada campur tangan dari nafsu. Karen nafsu akan membawa kita pada kehacuran.

2 Responses to "KETIKA TAAT DAN MELANGGAR SAMA-SAMA BAIK"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...