Hubungan Hati - Upaya Transformasi Hati


Hubungan Hati
Hubungan Hati - Upaya Transformasi Hati
Hubungan Hati - Upaya Transformasi Hati

Hubungan hati berkembang dari cinta dan perhatian. Kita berupaya untuk senantiasa mencari hati yang welas asih, hati yang dapat berempati dengan orang lain dan perasaan orang lain. Hati yang bersih niscaya dapat benar-benar memahami orang lain.
Namun tak semudah itu untuk mencapainya. Hati kita biasanya akan teralihkan dengan rayuan nafsu yaitu pikiran-pikiran tentang masa lampau dan harapan akan masa mendatang. Hati selalu dipenuhi dengan segala hal yang diinginkan, hingga tak ada ruang kasih sayang atau bahkan cinta kepada Tuhan.
Pola pikir nafsu seperti ini yang harus kita kalahkan, supaya dapat mengingat Tuhan dan supaya kita mampu menanamkan dalam pikiran bahwa Tuhan ada dihati setiap orang yang kita jumpai. Ketika menyadari hal itu maka berhubungan dengan orang lain tidak menjadi pengalih perhatian dari mengingat Tuhan. Dengan begitu sikap melayani orang lain, mengasihi dan menghormati akan timbul dalam diri kita sendiri.
Mursyid syech Ragib Fragher dalam bukunya berkata,”hargailah selalu orang lain. Jika engkau bersama orang yang lebih tua, hormatilah karena dia punya lebih banyak waktu untuk berdoa. Dan hormatilah orang yang lebih muda darimu karena mereka tak punya banyak waktu untuk berbuat dosa”. Dengan kata lain kita harus selalu menganggap orang lain lebih baik daripada kita.
Hal ini merupakan perbuatan baik, dan tak mudah untuk dijalani. Kita cenderung melakukan hal sebaliknya. Nafsu selalu berlawanan dengan kebaikan dan nafsu selalu bersikukuh bahwa kita lebih baik dari semua orang. Kita katakan pada diri sendiri, “ya, usia mereka tidak setua aku. Aku yakin mereka tak secerdas diriku”, atau terkadang “mereka lebih tua daripada aku, mereka pasti lebih banyak berbuat dosa daripada aku”. Inilah, ego kita selalu bersikeras seperti ini sepanjang waktu, setiap saat.
Cinta kita kepada orang lain merupakan pondasi bagi cinta kepada Tuhan. Melihat Tuhan dalam diri orang lain dilakukan dengan cara memoles hati kita setiap saat seraya terus berdzikir mengingat-Nya. Kita harus yakin bahwa hati mereka (orang lain) merupakan cermin illahi. Bahwa ada sepercik Tuhan didalam hati mereka.dengan mencintai dan menghormati orang lain, kita juga akan mampu belajar dari mereka.


0 Response to "Hubungan Hati - Upaya Transformasi Hati"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...