Si Bahlul Ahli Nisan - cerita
15:16
Add Comment
Si Bahlul Ahli Nisan
Si Bahlul Ahli Nisan - cerita |
Setiap sore di bulan Ramadhan Syekh Bisri berziarah ke
kuburan orang-orang saleh (Rijal Ash-sholihin). Dpemakaman beliau selalu melih
Bahlul (orang yang dikenalnya sakit ingatan) duduk santai didekat nisan dan
berganti-ganti tempat setiap harinya.
Menurut Syekh Bisri Bahlul itu aneh. Beliau kerap kali
melihat Bahlul ketika menengadah dia mengangkat tangannya. Ketika menunduk dia
merenung. Saat menoleh kekanan dia tertawa bahagia. Ketika menoleh kekiri dia
menangis.
Syekh Bisri penasaran dengan sikap Bahlul. Hingga
suatu saat beliau menghampiri Bahlul dan bertanya, “mengapa engkau selalu
disini?”
“saya bahagia dan senang berada disini, karena tidak
ada orang yang menyakiti saya. Dan ketika saya datang maupun pergi tidak ada
yang ngrasani (membicarakan), menggunjing, dan mencela saya”,
jawab Bahlul.
“terus kenapa setiap kamu menengadah kamu angkat
tanganmu, ketika menunduk kamu diam, ketika menoleh kekanan kamu tertawa, dan
ketika menoleh kekiri kamu sedih?” lanjut Syekh Bisri.
“ketika saya menengadah saya berdoa kepada Allah.
Ketika saya menunduk saya merenungkan darimana asal saya, untuk apa, dan
kembali kemana. Saat menoleh kekanan saya tertawa dan bahagia karena teringat
janji Allah kepada golongan kanan. Dan ketika menoleh kekiri saya menangis dan
sedih sebab teringat akan sengsaranya golongan kiri atas azab-Nya”. Jawab
Bahlul.
Melihat cerita tersebut, hati bergumam. Sebenarnya
makna bahlul itu seperti apa? Apakah disebut bahlul jika orang itu gila? Atau
bahlul itu orang yang terlihat bodoh? Atau orang pandai yang semena-mena?
Orang yang bodoh secara lahir belum tentu dia bodoh
seutuhnya. Bahkan orang yang kelihatannya cakap berbicara dan pandai agama
belum tentu dia pandai.
Sumber referensi : KH. M. Cholil Bisri. 2008. Menuju
Ketenangan Batin. (Jakarta : Kompas)
0 Response to "Si Bahlul Ahli Nisan - cerita"
Post a Comment